Jordan Soal Kematian George Floyd: Saya Sedih dan Marah

Former NBA star and owner of Charlotte Hornets team Michael Jordan gestures as he addresses a press conference ahead of the NBA basketball match between Milwaukee Bucks and Charlotte Hornets at The AccorHotels Arena in Paris on January 24, 2020. (Photo by FRANCK FIFE / AFP)Michael Jordan. (FRANCK FIFE / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia — Legenda NBA Michael Jordan mengeluarkan pernyataan terkait kematian George Floyd. Jordan mendukung aksi protes dan menuntut keadilan untuk masyarakat kulit hitam.

Jordan, melalui pernyataan resmi yang dirilis Charlotte Hornets, mengaku sangat sedih dan marah melihat kematian Floyd. Jordan menganggap rasial sudah mendarah daging di Amerika Serikat.

“Saya sangat sedih, benar-benar terluka dan sangat marah. Saya mendukung mereka yang menyerukan rasialisme dan kekerasan yang mendarah daging terhadap orang kulit berwarna di negara kita. Kita sudah cukup merasakan,” ujar Jordan dikutip dari ESPN.

Jordan mendukung langkah masyarakat turun ke jalan untuk melakukan aksi protes. Pengoleksi enam gelar juara NBA itu menganggap pemerintah AS harus mendapat tekanan untuk mengubah undang-undang agar masyarakat kulit hitam mendapat keadilan.

“Saya tidak punya jawaban, tetapi suara kolektif kita menunjukkan kekuatan dan ketidakmampuan dipecahkan oleh orang lain. Kita harus mendengarkan satu sama lain, menunjukkan belas kasih dan empati dan tidak pernah berpaling dari kebrutalan yang tidak masuk akal,” ucap Jordan.

“Kita perlu melanjutkan ekspresi damai melawan ketidakadilan dan menuntut pertanggungjawaban. Suara kita yang bersatu perlu memberi tekanan pada para pemimpin untuk mengubah undang-undang kita, jika tidak bisa, kita perlu menggunakan ‘suara’ kita untuk menciptakan perubahan sistemik. Kita masing-masing harus menjadi bagian dari solusi, bekerja sama untuk memastikan keadilan bagi semua,” sambung Jordan.

[Gambas:Video CNN]
Dunia NBA menjadi salah satu pihak yang berani menyuarakan pendapat menyusul kematian Floyd. LeBron James beberapa kali mengunggah kritikan untuk polisi dan pemerintah setelah kematian Floyd.

Floyd meninggal di Minneapolis, 25 Mei lalu, setelah polisi bernama Derek Chauvin menekan lehernya menggunakan lutut saat berusaha menangkap Floyd karena dugaan belanja menggunakan uang palsu. (har/jun)

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top